Jumat, 20 November 2009

MAKAM JUANG MANDOR


MAKAM JUANG MANDOR
Diisi oleh Kasi SIM Disbudpar Prov.

Pada masa pendudukan Jepang merupakan camp militer, yakni pusat latihan militer. Di camp ini penguasa angkatan laut Jepang membuang dan membunuh para tokoh masyarakat, agama, cendikiawan, para raja dan lain-lain yang dianggap menentang Jepang. Peristiwa ini berlangsung dari tahun 1943 hingga berakhir pendudukan Jepang di Indonesia.

Ketika peralihan kekuasaan ke tentara Sekutu, Kalbar diwakili oleh Task Force Australia Div.7 yang mengetahui ada pembunuhan di sini, dilakukan penelusuran dan ditemukan tulang-belulang manusia berserakan. Tulang-belulang ini dikumpulkan dalam 10 lubang yang dikerjakan dalam tiga tahun (1946-1949). Tahun 1976 Pemda Kalbar membuat monumen dan terdapat relief mengisahkan masa pendudukan Jepang dengan kekejamannya

Terdiri dari 10 makam, yang terkecil berukuran 15x6 m dan terbesar berukuran 40x6 m, jarak antar makam satu dengan yang lainnya sekitar 200 meter. Makam dibuat cungkup beratapkan seng dengan tiang-tiang kayu, dan bernisankan semen dengan bentuk pintu gerbang atau setengah lingkaran dan di atasnya terdapat tulisan “Everald Mandor”. Kecuali makam nomor 10 diberi pagar sekeliling dan dibuat rumah dengan dinding kaca. Selain cungkup, juga terdapat prasasti tempat upacara sebelum dilakukan pembunuhan.

Bagian depan Makam Juang Mandor dibuat Monumen dan relief, pintu gerbang, altar, pendopo dan rumah penjaga. Sekitar makam merupakan hutan lindung dan danau-danau akibat pertambangan emas liar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

toha wahyu

toha wahyu